Muda, kreatif dan tahu peluang. Sosok Kevin Naftali salah satunya. Pria berumur 23 tahun ini, berani menceburkan diri ke usaha pembuatan pakaian jadi berupa sweter, knitwear hingga kemeja sejak 5 tahun lalu, di bawah bendera Kevasco.
Meski dimulai dengan modal minim, produk Kevin kini dikenal dan banyak dicari masyarakat.
“Kevas tuh awalnya 2011, waktu saya masih kuliah di Unpad, semester 1. Dulu tuh saya mau usaha apa gitu tapi nggak ada modalnya. Jadi Kevas itu modal awalnya 45 ribu. Karena nggak ada modal itu saya jadikan sebagai konsep. Jadi sebuah kekurangan yang saya jadikan kelebihan," jelas dia saat berbincang dengan Tim Berani Beda Liputan.com di Jakarta.
Kevin dengan gigih mengembangkan usahanya. Jika awalnya hanya membuat produk berdasarkan pesanan, kini produksi Kevas mencapai ribuan potong per harinya.
Produk Kevas pun mulai dikenal masyarakat. Hal ini juga yang mendorong pesaing untuk mencicipi kesuksesan Kevas dengan membuat duplikat produknya. “Justru karena dipalsuin itu jadi membuat Kevas ini pasarnya segmented. Siapa yang peduli original ya original, siapa yang tidak peduli ya tinggalkan Kevas. Jadi setelah dipalsuin itu pasarnya Kevas lebih jelas lagi,” tutur dia.Namun, berkait kepiawaian berbisnisnya, lulusan salah satu kampus di Bandung tersebut mampu mempertahankan usahanya. Kini, saban bulan dia mampu meraup omzet hingga Rp 300 juta sampai Rp 400 juta per bulan.
Sumber: Liputan6.com