Banyak yang mengatakan bahwa hal tersulit untuk mengerjakan sesuatu adalah memulainya. Sebagai mahasiswa kamu mungkin pernah punya niat untuk berbisnis, tetapi bingung harus mulai dari mana dan bisnis seperti apa yang sebaiknya digeluti.
Kita bisa melihat banyak para pelaku startup yang sukses karena mereka bergerak dengan ide unik dan cerdas. Nah, langkah-langkah berikut bisa kamu lakukan untuk menggali lebih dalam ide-ide bisnis yang baik dan dibutuhkan pasar sebagai modal utama memulai sebuah usaha.
1. Kenali Masalah di sekitar
Sebuah ide bisnis pasti berangkat dari adanya masalah yang memerlukan solusi. Misalnya Colin Barceloux, Founder BookRenter, pernah merasakan mahalnya harga buku-buku kuliah. Dua tahun setelah lulus, yaitu pada tahun 2007, ia memutuskan untuk mendirikan BookRenter.
Konsep utama untuk menemukan ide adalah kamu perlu memerhatikan permasalahan yang kerap muncul di sekitarmu dan menyadari bahwa belum banyak atau bahkan belum ada solusinya.
“The best startups generally come from somebody needing to scratch an itch” – Michael Arrington, Founder TechCrunch
Misalnya ketika kamu dan teman-teman memerlukan buku-buku referensi untuk perkuliahan, tetapi harganya yang sangat mahal membuat kalian tidak mampu membelinya. Kamu bisa mulai memikirkan untuk membuat sebuah platform atau situs untuk penyewaan ataupun jual beli buku perkuliahan bekas yang masih layak baca.
Karena buku bekas umumnya memiliki harga lebih murah dibandingkan yang baru, situs kamu bisa menjadi alternatif bagi mahasiswa yang kesulitan membeli buku kuliah yang mahal.
2. Update Informasi soal Startup dan Bisnis
Informasi tentang dunia startup dan bisnis mudah sekali kita temui sehari-hari baik melalui buku, koran, televisi, dan internet. Media kerap mengangkat cerita di balik pengembangan bisnis-bisnis yang berlandaskan ide segar dan mampu meraih pendapatan tinggi.
Selain itu, informasi mengenai kisah sukses startup juga bisa bisa kamu dapatkan dengan mengikuti seminar dan workshop yang diadakan di kampusmu.
“The world around you is filled with ideas that can be useful” – Andy Boynton, penulis The Idea Hunter
Belakangan kita juga sering mendengar penyelenggaraan acara seputar startup dan bisnis. Tak ada salahnya bagi kamu untuk menengok apa saja bisnis yang sedang berkembang di tanah air sambil melakukan tanya jawab singkat dengan para pelaku startup mereka mengenai detail bisnisnya.
Intinya semakin banyak informasi yang kamu baca dan kumpulkan, secara tidak langsung kamu akan memahami tren dan terpacu pada ide-ide baru yang unik.
3. Lihat peluang yang sedang Berkembang
Dalam dunia bisnis terdapat istilah yang dikenal dengan first mover dan fast follower. First mover adalah orang yang merintis sebuah bisnis dengan konsep yang belum ada sebelumnya.
Sedangkan fast follower adalah orang yang secara cepat mengadopsi ide atau model bisnis yang sedang tren, memodifikasi, kemudian mengembangkannya menjadi lebih efisien dan efektif. Contoh sederhananya adalah GO-JEK sebagai first mover dan GrabBike sebagai fast follower di pasar Indonesia.
Menurut Steve Blank, tidak ada salahnya kamu menjadi seorang fast follower. Kamu tak perlu memikirkan ide dasar serta melakukan riset pasar dari awal lagi.
Fast follower sebaiknya menawarkan solusi atas kelemahan bisnis first mover sehingga pelanggan first mover tertarik untuk beralih. Namun, menjadi fast follower memiliki tantangan tersendiri untuk meraih pasar yang biasanya sudah kuat dikuasai oleh first mover.
4. Berawal dari Kemampuan dan Minatmu
Jangan takut menunjukkan dan mengomersialkan apa yang menjadi kemampuan terbaikmu. Misalnya jika kamu memiliki kemampuan desain yang baik, cobalah membuat sebuahmarketplace seni. Selain bisa menjual desainmu sendiri, orang lain juga bisa menjual hasil karya mereka.
Ide bisnis juga tidak harus bermodalkan kemampuan teknis semata. Apabila kamu memiliki minat terhadap suatu bidang, misalnya musik, kamu bisa memikirkan untuk membangun sebuah toko online yang khusus menjual hal-hal berkaitan dengan musik, seperti alat musik, CD, hingga merchandise dari artis.
Tony Antonio, rektor Universitas Ciputra, pernah mengatakan bahwa bisnis yang dimulai dari kesukaan akan membuatmu mengerjakannya dengan lebih menyenangkan dan mau belajar dari kesalahan.
Menjadi founder startup bukanlah hal mudah. Kamu bisa membekali dirimu dengan hal-hal ini selama kuliah.
Apakah kamu sudah menemukan ide bisnismu? Jika sudah, saatnya kamu memikirkan lebih detil mengenai model bisnisnya, mulai dari nilai atau keunggulan yang ditawarkan, target konsumen, sumber pemasukkan, hingga tim untuk membantumu mengembangkan bisnis tersebut.
Jangan lupa juga untuk melakukan validasi pasar sebagai langkah awal memastikan idemu benar-benar diterima dan bisa berkembang di masyarakat. Bila masih merasa kesulitan, kamu bisa bergabung dengan inkubator bisnis yang ada di kampusmu. Selamat mencoba!
(Diedit oleh Audi Eka Prasetyo)
Sumber: id.techinasia.com