Kesalahan paling umum ketika
membuat rencana bisnis yang dibahas dalam artikel ini akan membuat tugas Anda
lebih mudah, dan memberikan bisnis baru Anda kesempatan yang lebih baik untuk
mencapai sukses.
Berikut kesalahan paling umum ketika membuat rencana
bisnis dikutip About.com:
1. Rencana
bisnis tidak ditulis
Ini adalah kesalahan paling umum dilakukan pengusaha
ketika membuat rencana bisnis. Wajar saja, mereka ingin segera
merealisasikannya. Apalagi ketika mereka memiliki gagasan yang memungkinkan
mereka bisa sukses besar.
Benjamin Franklin mengatakan “if you fail to
plan, you are planning to fail!” dan itulah yang dilakukan hampir
setiap bisnis, dimulai tanpa rencana bisnis: kegagalan. Jadi, Anda harus
menuliskan rencana bisnis Anda.
2. Tujuan
rencana bisnis tidak jelas
Pada dasarnya sebuah rencana bisnis adalah solusi
untuk masalah, masalah yang akan mengubah visi dari bisnis yang sukses menjadi
kenyataan.Jadi, kenapa Anda menyiapkan rencana bisnis? Apakah itu untuk
membujuk pemberi pinjaman pontensial memberikan pinjaman bisnis? Menarik
investor? Mencari tahu apakah ide bisnis baru Anda benar-benar bisa mengubah
bisnis menjadi kenyataan? Atau, sebagai cetak biru bagi sebuah startupyang
sukses? Tujuan
dari rencana bisnis Anda akan memengaruhi segala sesuatu dari sejumlah
penelitian yang harus Anda lakukan. Apakah rencana bisnis ini sudah selesai
atau aya yang harus dilakukan lagi?
3. Model
bisnis tidak jelas
Sebuah bisnis yang sukses harus membuat keuntungan.
Berencana menjual sesuatu bukan lah model bisnis. Model bisnis adalah rencana
untuk menghasilkan pendapatan lebih dan di atas pengeluaran Anda.
Penelitian yang dilakukan tidak cukup
Sebaiknya riset atau penelitian dimasukkan ke dalam
rencana bisnis Anda. Setiap bagian dari rencana bisnis akan membutuhkan riset.
Untungnya, saat ini riset atau penelitaian tersebut dapat dilakukan
secara online.
4. Mengabaikan
realita pasar
Anda dapat memiliki produk atau layanan terbaik
untuk dijual, tapi akan menjadi masalah jika tidak ada yang mau membelinya.
Itulah kenyataan pasar yang tak bisa ditawar. Jadi sangat penting
memarketingkan, menguji produk atau jasa Anda sebelum mulai menjualnya. Jadi,
kondisi nyata di pasar harus masuk ke dalam rencana bisnis Anda.
Anda perlu mencari tahu siapa pesaing dan
menjelaskan secara detail bagaimana Anda akan melawan mereka untuk memenangkan
pangsa pasar. Anda harus memastikan dan mempertimbangkan semua kompetisi.
Jangan hanya memikirkan satu pesaing tapi semuanya, besar dan kecil.
Tapi bukan berarti Anda harus memasukkan semua
daftar pesaing potensial Anda dalam rencana bisnis dan menjelaskan bagaimana
Anda akan memenangkan persaingan dengan mereka. Anda harus juga menjelaskan
bagaimana Anda akan berurusan dengan potensi ancaman dari setiap kompetisi.
5. Tidak
melakukan persiapan keuangan secara menyeluruh
Ketika Anda menulis rencana keuangan di dalam
rencana bisnis, Anda perlu memasukkan laporan laba rugi, proyeksi arus kas, dan
neraca. Untuk
itu, Anda perlu mencari tahu berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk memulai
bisnis Anda dan cadangan uang yang diperlukan selama tahun pertama beroperasi.
Setidaknya ada 2 kesalahan umum ketika mereka
menangani bagian ini dari rencana bisnis. Pertama, tidak realistis terhadap
pengeluaran. Orang sering meremehkan biaya-biaya tak terduga. Penelitian yang
teliti akan mencegah kesalahan ini.
Kedua, terlalu optimis mengenai prospek bisnis baru
Anda. tentu saja, Anda berharap bisnis baru Anda akan berjalan dengan baik.
Tapi Anda tidak harus membiarkan optimisme yang tinggi tersebut membuat
proyeksi arus kas menjadi membengkak.
6. Atur
rencana bisnis setelah menulisnya
Sebuah rencana bisnis adalah rencana untuk bagaimana
bisnis baru Anda akan berhasil. Memperlakukannya sebagai dokumen perencanaan
bisnis baru Anda yang bergerak melalui periodestartup dan
seterusnya, mengedit dan menambahkannya jika diperlukan. Penambahan rencana
yang baik adalah pernyataan visi dan misi, karena akan memperkuat tujuan Anda.
7. Ingat!
Tidak setiap rencana bisnis layak diselesaikan
Rencana bisnis untuk menunjukkan apakah ada ide yang
layak atau tidak dilakukan yang berpotensi menghemat uang dan waktu. Biasanya
penemuan ini terjadi selama Anda menjalankan rencana bisnis.Dan itulah saatnya
Anda untuk menghentikan rencan tertentu. Jika Anda menemukannya, misalnya pasar
produk yang Anda tawarkan jenuh, sebaiknya Anda mencoretnya dan menggantinya
dengan ide yang lain yang mungkin bisa lebih diterapkan.
Ingatlah! Ketekunan dan tekad adalah sifat-sifat
yang harus dimiliki seorang pengusaha untuk mencapai sukses.
Sumber:
marketing.co.id